saat ini, saat malam membuat gelap
sepekat sepi
kau hantarkan aku bersama segelas
kopi yang diperpahit oleh hati.
soe membuat ku bermimpi. dan gie mengajak
ku berkhayal tentang mandalawangi.
beri aku arti dari kalimat tak
sudahmu, bersambung ke prinsip abadi tentang keberanian. aku merdeka !
merdeka dari terali yang menahan kalimatku.
merdeka dari terali yang menahan kalimatku.
gie bercerita tentang terjalnya jurang
dan lembahmu. gie sebut dinginnya malam mu, gie kagum lebatnya hutanmu. gie…
kau bawa aku ksana.
ku adukan padamu gie, resah yang dulu
pernah terlantar.
yang sengaja terbiarkan hingga jiwa termengkalai.
yang sengaja terbiarkan hingga jiwa termengkalai.
dinginya ucapanmu jadikan malamku
membeku, memecah teka teki gelap bersama para penyambung lidah kebenaran.
“aku
orang malam yang membicarakan terang, aku orang terang yang menentang
kemenangan oleh pedang,
cahaya
bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan yang tak kan penah ku tau di mana
jawaban kegelisahan hati ” – soe hook gie -
bandung, 27 mei 2012