Andai di bulan ada pasar, mungkin
kita bisa menemukan orang Minang disana. Hal ini disebabkan kebiasaan orang
suku Minang (orang Padang) yang suka merantau. Kemana saja orang Minang
merantau, disana bisa ditemui orang Minang yang sukses. Baik sebagai pedagang,
tokoh politik, pengusaha, artis dan lain-lain. Mengapa orang Minang banyak yang
sukses ? Mari intip rahasia sukses orang Minang pada tulisan saya ini.
Sebelumnya penulis mohon maaf kepada niniak mamak, cadiak pandai dan alim ulamo semuanya, jika penulis ada kesalahan dalam penafsiran dan pemaparan tulisan ini. Jika menemukan kesalahan dalam penulisan ini, penulis mohon diluruskan. Maklum umur masih belia, pengalaman belum luas.
Orang Minang atau Orang Padang (panggilan umum bagi Suku Minang diperantauan) banyak yang bisa sukses karena sejak dari kecil mereka mendapatkan serta mengamalkan pelajaran / nasehat dari hal-hal berikut, yang beberapa dari petatah-petitih ini sudah meng-Indonesia dan tak asing lagi di telinga kita, diantaranya :
- Adat Basandi Syarak, syarak basandi kitabullah (adat berlandaskan agama, agama berlandaskan kitab Allah)
Kalimat adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
adalah dasar hukum adat orang suku Minang. Jika sumber hukum bangsa Indonesia
adalah Pancasila, maka sumber hukum adat suku Minang asalnya dari kalimat
dimaksud. Kalimat ini menjadi sumber referensi hukum bagi hukum adat dan cara
kehidupan bermasyarakat suku Minang. Kalimat ini artinya Adat berdasarkan
agama, agama berdasarkan kitab Allah SWT. Arti tersirat dari kalimat ini jika
diamalkan akan membawa kita kepada kesuksesan dunia akhirat. Orang Minang yang
sukses dalam perdagangan karena dalam kehidupan dan perdagangan mereka
mengikuti aturan adat dan agama.
- Alam Takambang Jadi Guru (alam terbentang jadi guru)
Alam takambang jadi guru ini artinya alam yang terbentang
jadi guru atau pelajaran. Pepatah ini sering dinasehatkan oleh orang tua suku
Minang kepada anaknya. Kalimat ini mengandung makna semua yang ada di alam ini
bisa menjadi pelajaran. Kalimat alam takambang jadi guru ini berdasarkan
pengembangan ayat dari kitab suci yang menyuruh membaca. Hal ini membuat orang
Minang menjadi kreatif membaca peluang yang tampak dan tersirat. Orang Minang yang
mempelajari gejala lingkungan menjadi kreatif menjemput peluang. Karena nasehat
dari kalimat ini orang Minang banyak yang berhasil menjadi pengusaha sukses,
walaupun dasar pendidikan akademik mereka tidak begitu tinggi. Mengapa bisa?
karena orang Minang menganggap pendidikan itu penting. Tapi pendidikan tidak
harus dari sekolah. Betapa banyak fakta yang bisa kita ambil dari kisah dan
riwayat sejarah para tokoh-tokoh intelektual minangkabau yang bisa sukses
dengan jenjang pendidikan formal yang rendah. Sebab alam dan pengalaman hidup
menjadi guru terbaik bagi kesuksesan orang Minang. Hal ini juga yang membuat
suku Minang bisa mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan.
- Dima Bumi Dipijak Disinan Langik Dijunjuang (dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung)
Selanjutnya nasehat"Dima bumi dipijak, disinan langik
dijunjuang. Dalam kalimat ini mengandung arti, dimana orang Minang tinggal
mereka menyesuaikan diri dengan masyarakat dan peraturan setempat. Dengan
menjalankan nasehat ini orang Minang yang pergi merantau selalu dapat cepat
beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya, mereka berbaur dengan cepat,
salah satu yang jelas adanya adalah orang minang tidak pernah tinggal
berkelompok dimanapun mereka merantau, tidak pernah kita temukan istilah
kampong minang, mereka lebih memilih menyebar dan tidak berkelompok namun tetap
mempertegas identitas kedaerahannya, hal ini membuat orang Minang cepat
mendapatkan kesuksesan diperantauan. Dengan menyesuaikan diri dan menghormati
lingkungan barunya membuat masalah dengan pribumi setempat dapat diminimalisir.
Nasehat ini juga direfleksikan suku Minang dalam bisnis mereka. Mereka
menyesuaikan produk dan dagangannya dengan keadaan serta permintaan client
mereka, hal ini juga terihat dari banyak nya bertebaran rumah makan padang
dengan rasa yang menyesuaikan dengan selera setempat.
- Baraja ka Nan Manang, Mancontoh ka Nan Sudah. (belajar kepada yang menang, mencontoh kepada yang sudah)
Baraja ka nan manang, mancontoh ka nan sudah jika diterapkan
dalam bisnis ini artinya mempelajari bagaimana seseorang bisa sukses dan
menerapkan kiat-kiat sukses orang yang telah dahulu sukses. Jika orang Minang
gagal dalam suatu hal, maka orang tua mereka akan memberikan nasihat berupa
pepatah-petitih "Baraja ka nan manang, mancontoh ka nan sudah". Dari
dahulu jika orang tua suku Minang memberi nasehat pada anak mereka banyak
berupa pepatah-petitih. Hal ini secara tidak langsung memberikan stimulasi pada
otak kanan suku Minang. Sayang sekarang ini nasehat berupa petatah-petitih ini
sudah mulai jarang diberikan orang tua suku Minang diperkotaan.
- Indak ado Rotan, aka pun Jadi. Indak kayu janjang dikapiang (tidak ada rotan, akarpun jadi, tidak ada kayu tanggapun di belah)
Nasehat dari petatah ini juga merupakan salah satu kunci
sukses orang Minang. Kalimat "Indak ado rotan aka pun jadi" ini
secara tidak langsung mendidik orang Minang menjadi kreatif. Kalimat ini
artinya jika tak ada rotan akar pun jadi. Orang Minang yang menerapkan nasehat
tersirat dari kalimat ini dalam merintis karir ataupun bisnis tidak selalu
memulai dengan modal besar. Hal ini juga sesuai dengan prinsip ekonomi"
Dengan modal sekecil-kecilnya, meraih untung sebesar mungkin". Kalimat ini
juga mengandung nasehat apa yang sudah ada pada diri kita dan lingkungan bisa
menjadi modal untuk sukses.
- Takuruang Nak Dilua, Tahimpik Nak Diateh (terkurung diluar, tehimpit diatas)
Kalimat ini mempunyai arti walaupun sedang menghadapi
kesulitan atau kegagalan, harus kreatif mengubah kesulitan maupun kegagalan
menjadi peluang. Makna dari kalimat ini membuat orang Minang yang pernah
mengalami kegagalan bisa mendapatkan kesuksesan yang lebih besar dikemudian
hari. Sebab orang Minang dilatih untuk tidak takut dengan kegagalan. Sejak
kecil orang Minang sudah dilatih untuk mempelajari kegagalan dan mengubahnya
jadi modal ataupun peluang.
Kalimat petatah petitih diataslah
yang diingatkan oleh orang tua penulis, Kalimat diatas baru sebagian dari rahasia sukses orang
Minang, walaupun penulis bukanlah/belum merasa sukses dalam hidup. Semoga
tulisan ini bisa bermanfaat bagi penulis dan sobat semuanya :)
*Nadrian Akhsanov