dia kini remaja.
kenal picang tentang hidup.
hanya seberapa tidak segala.
matanya sayu, mempermalam pandanganya.
di langkahkanya kaki,
berlarian ia mengejar mimpi.
ia beryakin menunda kekalahan karna ia ada untuk menang.
lengang dia melihat , tatapanya tidak terbagi.
saban hari ia hadir.
ibunya menua, ia segera dewasa.
bapa nya pergi mengais harapan, langkahnya tersedu.
ad kata dalam hati, kapan anak ini berlantang nafkah.
nanti saat bapa tag kembali, berganti kau adzan seperti bisikan bapa dahulu.
kenal picang tentang hidup.
hanya seberapa tidak segala.
matanya sayu, mempermalam pandanganya.
di langkahkanya kaki,
berlarian ia mengejar mimpi.
ia beryakin menunda kekalahan karna ia ada untuk menang.
lengang dia melihat , tatapanya tidak terbagi.
saban hari ia hadir.
ibunya menua, ia segera dewasa.
bapa nya pergi mengais harapan, langkahnya tersedu.
ad kata dalam hati, kapan anak ini berlantang nafkah.
nanti saat bapa tag kembali, berganti kau adzan seperti bisikan bapa dahulu.
bandung, 1 april 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar