Terasa..
Darahku
melaju cepat ke puncak otak. Sampai berlabuh ke ubun ubun.
Menggetarkan
semua badan, ada hening yang terdengar …
merdu mengalunkan irama.
Aku sedang
bermain dengan adrenalin ….
Bibir kering
itu basah oleh ludah yang seketika terasa nikmat …
Aku hilang kata, sejak bibir mu mulai menari …
Beberapa
kali aku menghela nafas panjang, bertahan, menahan desakan keinginan …
Antara maaf
dan terimakasih bersapaan, penyesalan dan kebahagiaan berdampingan ..
Bibir itu
terlalu indah untuk ku ludahi ...
Mata yang
mulai sayu memikirkan ketidak mengertian, melirik seakan bicara banyak untuk
kepastian …
Memainkan emosi yang sudah tidak beraturan, dinding kamar itu menyimpan semua nya, menjadi saksi bisu yang akan bicara pada kita kelak tentang memori desember malam …
Aku mungkin
tak seberuntung kau dik, tapi dengan pribadiku, kau adalah wanita yang paling
beruntung yang pernah ada …
Simpan saja
dik, simpan untuk lusa yang lebih tersentuh dan manis …
Bahasa Frontal Sajak Sesudah
semalam.
Bandung, 18 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar