LIBERAL INKONSISTEN
ini jawaban saya untuk kalian
sudah lama sebenarnya
saya ingin mengucapkan “keparat” untuk para exspatriat liberal. mengaku sebagai
reformis islam. walau dulu sempat ber euphoria saat masa masa kepemimpinan maha
kiyai yang di eluh2 kan. tidak untuk menghujat tapi kekesalan dari tingkah dan
pemikiran yang di kembangkan terlalu jauh panggang dari api, bak menelan ludah
sendiri.
mengaku sebagai
muslim tapi menghujat setiap apapun yang ber landaskan ke islaman. bahkan
membenci dan menebar sikap seakan pahlawan.
baru baru ini kita di
hebohkan dengan film hinaan dari seorang sutradara asal amerika serikat yang di
beri judul “innocence of muslim” . dan saya tidak mendengar satupun suara dari
misionaris liberal yang berkicau. mereka diam dan seakan tidak tau.
saat ponografi di
tentang, mereka bersuara
saat ajaran sesat
ahmadiah di tentang, mereka bersuara
saat para pezina di
tentang, mereka bersuara
saat gereja illegal
di tentang, mereka berteriak
dan saat nabi
Muhammad di lecehkan, mereka hilang ntah kemana?????
mana suara mu???
saya hanya ingin membuka mata dan mengajak kita semua untuk jernih dan seimbang
dalam menilai serta mendapatkan informasi.
selama ini kita telah bosan dengan pemberitaan yang selalu memojokkan
islam dan selalu berusaha untuk membuat citra islam sebagai agama berbahaya.
padahal sejuta derajat kenyataanya berbeda. bagi orang yang berfikir jernih
maka akan sepakat berkata IYA.
kita seakan mendiskriminasi setiap minoritas yang ada si Negara ini,
saya tidak memungkiri hal itu ada di lapangan tapi, tidak seperti dan se wah
apa yang di tuduhkan dan kalopun ada hanya sebagian kecil dan itupun masih bisa
di musyawarahkan lagi.
sedangkan bagaimana dengan hal besar yang super wah yang selama ini di
pertontonkan barat pada dunia??? pernahkah kita peka dengan kejadian aneh
dimana setiap kedatangan menteri luar negeri AS ke Indonesia di awali dengan
adanya kasus teroristme? harusnya kita peka, scenario dibalik ini semua.
kalo bisa saya mempertanyakan bagaimana nasib saudara saudara kita yang
MINORITAS sebagai bangsa uighur di xianjiang, china? bagaimana tentang saudara
kami di pataya, patani Thailand selatan? bagaimana dengan bangsa moro di
philiphina selatan? lalu saudara kami di bosnia Herzegovina? rohingya di
Myanmar? poso? ambon? dan masih banyak yang lain, apa mesti saya pertanyakan
lagi bagaimana nasib mereka sebagai minoritas? dengan santapan perang tiap hari
mereka di besarkan dengan senjata demi hak nya sebagai manusia.
lalu barat sebagai induk liberalism juga menganggap para mujahidin islam
sebagai terrorist yang menyerang Negara dan menggangu ke stabilan keamanan
mereka dan harus di basmi, dan melakukan deklarasi selogan kebohongan dengan
“war of terorisme” yang sebanarnya adalah perang terhadap islam.
bagaimanakah keadaan saudara kami di Iraq? Afghanistan? Libya? Pakistan?
suriah? mesir? terlebih lagi di Palestine?
bagaimana dengan kebohongan yang di jadikan alasan untuk menumbangkan
rezim sadam Hussein dengan dalih senjata pemusnah masal yang akhirnya hanya
isapan jempol belaka yang tak pernah terbukti hingga detik ini?
bagaimana kita di bodohkan dengan adegan kebohongan WTC? apa masih
kurang para ahli menilai kejanggalan dan membantah jika WTC hancur karena murni
tabrakan pesawat? bukankah itu satu perencanaan matang dari penghancuran
gedung?
siapa yang selama ini mengumandangkan HAM HAM HAM??? toleransi
toleransi?? lalu bagaimana kita bisa menutup mata dengan kejamnya penganiayaan
dan penyiksaan di penjara Guantanamo di kuba? abu ghuraib? dan penjara tanpa
kemanusiaan lainya ciptaan barat?
Mereka berhasil mengotak kotakan kita, berbagai istilah di buat untuk
memecah kita, islam moderat lah, islam militan lah, islam fundamental lah,
islam garis keras lah, islam exstrimis lah atau apalah itu yang nanti sesama
kita saling men cap. padahal islam itu satu.
Inilah
jawaban saya sebagai Muslim untuk film "Innocence of Muslim" yang
menghina Rasulullah !!! Aku adalah Muslim, aku bangga menjadi Muslim, karena sejarah membuktikan..
Bukan Muslim
yang memulai perang dunia pertama. Bukan Muslim yang memulai perang dunia
kedua. Bukan Muslim yang menghancurkan hiroshima dan nagasaki dengan
menggunakan bom atom. Bukan Muslim yang membunuh 200 juta indian amerika Utara.
Bukan Muslim yang menghabisi 80 juta indian amerika Selatan. Bukan Muslim yang
Membunuh 90 juta aborigin australia. Bukan Muslim yang mengambil 180 juta orang
afrika sebagai budak lalu membuang 70 persen dari mereka yang meninggal ke
lautan atlantik. Bukan Muslim yang menjajah Indonesia, Bosnia, Afghanistan,
Ethopia, Checnya, Suriah dan negara" lainnya.. Bukan Muslim yang memulai
kasus poso, ambon, maluku, dan papua. Bukan Muslim yang memfitnah irak dgn
senjata pemusnah massal yg ternyata cuma isapan jempol belaka. Bukan Muslim
yang serakah merebut ladang minyak Timur Tengah. Bukan Muslim yang suka
menghina nabi & agama lain. BUKAN PULA MUSLIM YANG MENJAJAH TANAH AIR KITA
INDONESIA... Dan aku bangga.. Walau Islam tidak pernah teriak" sbg agama
damai, tapi Muslim tidak pernah menyerang siapa2. Walau Islam tidak pernah
teriak" HAM & toleransi, tapi Muslim paling toleransi dibanding
"PENDEKAR HAM" Amerika yang rasis kepada kulit hitam, dibanding
perancis yang melarang jilbab, dibanding swedia yang melarang Adzan, dibanding
swiss yang melarang pendirian Masjid, di banding inggris dengan hukum apartheid di afrika selatan. Muslim mayoritas itu TOLERANSI Muslim minoritas itu
PEMBERANI. Tapi tidak ada toleransi untuk melanggar perintah ALLAH SWT. Muslim
bukan anjing yang serakah dengan nafsu menjajah. Muslim bukan babi yang rakus
nafsu membumi hangus. Muslim bukan monyet licik yang selalu menebarkan fitnah.
Muslim tidak pernah mencari musuh & Muslim HARAM lari dari yg memusuhinya.
"Muslim itu ibarat lebah, ia tidak akan menyengat jika tidak
diganggu..." "Muslim itu satu kesatuan, salah satu tersakiti, maka
tersakitilah yang lain nya"
saya tidak suka kekerasan apalagi perang, saya bukan orang anti barat,
saya bukan orang anti toleransi, saya bukan juga orang yang mencoba menggunakan
sara sebagai tameng. tapi saya hanya ingin kita sebagai muslim berfikir dan
berimbang dalam berita. mencoba menatap semua dari dua arah. tidak termakan
dogma dogma sesat doktrin yang menjadikan kita menghujat sesama kita.. saya
merasa terlalu bosan dengan segala tingkah orang orang yang mengaku islam tapi
dalam tindakan dan ucapannya sendiri menghujat islam. saya benci akan
kemunafikan,
selama ini kita telah di persesat persepsi tentang islam.
semoga kita paham dan mengerti, hindari kekerasan dan damailah selalu.
“KITA HARUS DAN WAJIB MARAH, SAAT NABI KITA DAN AGAMA KITA DI LECEHKAN, TAPI
HINDARI SETIAP TINDAKAN YANG DAPAT MERUSAK DAN MENGGANGU KE TENTRAMAN BESAMA”
MARAH DALAM DAMAI … kita harus lantang bersuara jika ISLAM tidak HINA !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar