Sabtu, 27 Oktober 2012

Apa kabar PEMUDA INDONESIA?



*Oleh : Nadrian Akhsanov


Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Sumpah Pemuda versi orisinal
Pertama

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA , MENGAKOE BERTOEPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
Kedoewa
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.
Ketiga
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENDJOOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.


Pertanyaannya sekarang masihkah pemuda berorientasi pada 3 sumpah yang di ucapkan itu?
Pemuda menurut saya adalah pemuda yang berani berkata ini lah saya, bukan ini bapak saya, pemuda bukan hanya bisa mengkritik tapi juga memberi solusi, pemuda bukan yang hanya bisa bertanya apa yang telah di berikan negara untuk saya tapi  ini yang telah saya berikan untuk negara.
Saya ingat satu kalimat yang membara dari seorang proklamator indonesia yakni bung karno, beliau pernah berkata dengan lantang

Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya ...Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" ~Soekarno (Bung Karno)~

                            Betapa supernya pemuda dimata bungkarno, namun apa yang terjadi hari ini? dunia pemuda Indonesia saat ini lebih banyak diwarnai oleh tawuran, narkoba, seks bebas serta rasa individualisme yang tinggi. Apalagi baru baru ini sedang gencarnya ideology baru pemuda indonesia yang dimnamakan alay. Masyarakat di mana pun tampaknya gerah melihat aksi tawuran, baik oleh siswa, mahasiswa, atau siapapun juga. Mahasiswa atau kaum pelajar itu seharusnya memiliki intelektualitas yang tinggi sehingga tidak perlu menyelesaikan masalah dengan tawuran. Secara kasat kata,terkesan seolah olah perilaku tawuran mereka itu sama saja berarti mereka 'mempelajarinya' di bangku kuliah selain pengetahuan-pengetahuan yang lain. Gelombang generasi model ini benar-benar berbeda dengan generasi pemuda tempo dulu yang menggelorakan semangat sumpah pemuda.
Namun,  Prestasi generasi muda Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata sekarang, sebab ada banyak penghargaan yang diraih baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Penghargaan itu juga menjadikan bangsa kita lebih dipandang, terlebih dengan prestasi yang diraih di luar negeri. Prestasi pemuda Indonesia di kancah internasional bisa menjadi contoh nyata dari istilah kebangkitan itu. Prestasi itu sungguh memikau baik di olimpiade sains, kompetisi olahraga, maupun riset. Prestasi ini dapat membongkar stigma negatif yang selama ini terlanjur melekat bagi Indonsia. Kenyataan ini menandakan bahwa sebenarnya kaum muda Indonesia memiliki kualitas luar biasa bahkan mengungguli negara-negara barat. Beberapa prestasi ini menjadi alasan bagi banyak orang yang
beranggapan bahwa Indonesia bisa jaya oleh pemuda. Bahkan seperti sudah menjadi keperacayaan bagi banyak orang bahwa sebenarnya bangsa Indonesia ini bisa maju jika dipimpin oleh kaum muda.

Semoga semangat Sumpah Pemuda bisa terus dikobarkan agar perjuangan tidak berhenti melainkan terus berlanjut ke generasi muda berikutnya... Oleh karena itu, generasi muda diminta untuk terus memegang kemurnian Sumpah Pemuda sebagai alat pemersatu Bangsa. Di sisi lain, sekolah dan kampus juga harus ikut bertanggung jawab guna menjaga kemurnian Sumpah Pemuda, dengan mengamalkan sifat cinta Tanah Air.

HIDUP PEMUDA INDONESIA.
                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar