SAAT POLITIK PRAKTIS MASUK KAMPUS
(Suara hati seorang
Antipati )
thank for my inpirated soe hook gie
Politik partai dan
golongan sudah masuk kampus , oraganisasi mahasiswa yang besar bergerak dan berteriak
atas nama golongan , saya benar benar tidak simpati , saya ingin melihat
mahasiswa jika sekiranya ia mengambil
keputusan keputusan yang mempunyai arti
politis walau bagaimana kecilnya selalu didasarkan atas prinsip prinsip yang
dewasa . mereka harus berani menyatakan benar sebagai kebenaran dan salah
sebagai kesalahan dan tidak menerapkan kebenaran atas nama agama, golongan dan
ormas apapun . Cuma pada kebenaran kita bisa berharap, dan mereka yang mengaku
para aktivis masih berteriak teriak menebarkan kebohongan.
orang orang yang bergerak
active adalah orang orang yang terlalu mudah di domplengi. disaat seperti ini
lah seorang kaum intelegensia bertindak dan berbuat sesuatu, mereka harus bisa
bebas dari arus pemikiran yang kacau tetapi mereka tidak bisa lepas dari fungsi
sosial nya. yakni berfikir mencipta dan bertindak atas kemajuan ilmu
pengetahuan, mereka harus memenuhi panggilan seorang pemikir. bukan bertahan
diatas panji panji pergerakkan poltik praktis. kita harus mempublikasikan keberanian
berbicara, kita perlu konsepsi dewasa ini, kita harus bisa menerima kritikan, segala
usaha yang bisa dilakukan harus di kerahkan untuk bisa belajar dan memahami
masalah masalah mendasar pada negeri ini, dalam skala kecil untuk miniature
negeri, ya kampus ini. masalah ketidak mengertian ini adalah masalah semua kaum
intelegensia, baik dia adalah seorang intelegensia sosialis, religious,
nasionalis atau komusnis sekalipun. sejarah dunia adalah sejarah perlawanan dan
pertentanggan, apakah tanpa pertentangan sejarah tidak akan ada? apa tanpa
konflik tanpa kesedihan sejarah tidak akan lahir? seolah olah apabila kita
membagi sejarah, maka yang kita jumpai hanyalah pengkhianatan, seolah olah
dalam ruang dan waktu kita hidup diatasnya, betapa tragisnya. “Hidup adalah penderitaan” kata budha,
dan manusia tidak bisa bebas daripadanya. saya hanya merasa kita butuh
melakukan sesuatu, keadaan ini sudah semakin kacau, psikologi bisa rusak. Dan yang
penting saya tidak punya kepentingan dan keberpihakkan politik, kita butuh manifesto
politik gerakan pembaharuan, setelah apa yang di teriak teriak an tercapai, kenyataan
menunjukan bahwa kita masih jauh dari cita cita bersama, dictator perseorangan
dan golongan berkuasa merupakan bahaya di ambang pintu, tetapi sudah menjadi
sebuah kenyataan yang di pertontonkan, jelas sekali bagi kita jika kata kata “musyawarah” di pakai hanya sebagai
topeng untuk bermain dan merangcang kebohongan demi kelompok kelompok tertentu,
bukan murni untuk kemajuan fakultas. Dan itu melecehkan azaz musyawarah itu
sendiri, saya hanya ingin tekankan
kalo tidak ada HMI, PMMI,KAMMI, atau apapun dalam senat ini! tidak ada golongan
apapun, individu individu yang terpilih bukanlah wakil dari ormas ormas,
melainkan individu individu yang melahirkan pencerahan dan kemajuan fakultas
menjadi lebih baik lagi kedepannya, bisa bersaing dengan fakultas psikologi
lain yang ada di di Indonesia. harusnya kita sekalian malu atas semua ini !
sederhananya saya hanya ingin perubahan !
Kembalikan semua kepada
cita cita semula, untuk apa senat hadir? semata mata untuk kemajuan psikologi,
tinggalkan semua panji2, mari kita bersatu di bawah bendera KABEMAPSI. ini
bukan sekedar masalah persaingan, loby, konspirasi dan menang ! ini masalah
kesadaran, kesadaran akan terciptanya senat yang kuat, transparan dan bersih.
itu kan yang kita harapkan?
Saya tidak anti terhadap
organisasi2 mahasiswa, bagus jika itu ada, yang saya ingin tekankan adalah
bagaimana sorang kader yang baik itu bisa memisahkan antara kepentingan
fakultas dengan kepentingan golongan. hanya itu.kita boleh berteriak atas nama
golongan, tapi saat kita bicara psikologi kita satukan lidah, satukan suara,
satukan pemikiran, untuk satu kebaikan. ini mula kita belajar mengelola negeri
ini ,dalam skala kecil saja sudah begini, bagaimana nantinya jika estafet
kepemimpinan Negara ini di berikan pada tangan kita kita semua? jawabanya ya
lihat saja kenyataan hari ini, kita tidak bisa maju bukan karena kita bodoh,
bukan kita tidak punya potensi, tapi hanya kita tidak bisa adil terhadap diri
sendiri tidak bisa membedakan mana kepentingan pribadi, golongan dan kepentingan
bersama.
jika ada yang merasa tidak
nyaman dengan tulisan ini ,silahkan. saya tidak melarang, toh kita tercipta
memang berbeda dan perbedaan adalah anugerah memperkaya rasa, tapi saat kita
bicara tentang psikologi saya yakin anda pun dan kita semua satu dalam suara ! saya
berharap untuk kepada siapapun nantinya tampuk kepemimpinan senat ini di
sandang, saya berharap banyak agar senat kembali ke tujuan awal dan membuat
program yang benar benar full Psikologi. tunjukan kalo kita itu “agent of change”BUKAN AGENT OF CHENGENG !
salam ungu, salam psikologi :D
oleh : Akhsanov
oleh : Akhsanov
Tidak ada komentar:
Posting Komentar