Sabtu, 13 Oktober 2012

SAAT POLITIK PRAKTIS MASUK KAMPUS



SAAT POLITIK PRAKTIS MASUK KAMPUS
(Suara hati seorang Antipati )

thank for my inpirated soe hook gie

Politik partai dan golongan sudah masuk kampus , oraganisasi mahasiswa yang besar bergerak dan berteriak atas nama golongan , saya benar benar tidak simpati , saya ingin melihat mahasiswa  jika sekiranya ia mengambil keputusan keputusan  yang mempunyai arti politis walau bagaimana kecilnya selalu didasarkan atas prinsip prinsip yang dewasa . mereka harus berani menyatakan benar sebagai kebenaran dan salah sebagai kesalahan dan tidak menerapkan kebenaran atas nama agama, golongan dan ormas apapun . Cuma pada kebenaran kita bisa berharap, dan mereka yang mengaku para aktivis masih berteriak teriak menebarkan kebohongan.
orang orang yang bergerak active adalah orang orang yang terlalu mudah di domplengi. disaat seperti ini lah seorang kaum intelegensia bertindak dan berbuat sesuatu, mereka harus bisa bebas dari arus pemikiran yang kacau tetapi mereka tidak bisa lepas dari fungsi sosial nya. yakni berfikir mencipta dan bertindak atas kemajuan ilmu pengetahuan, mereka harus memenuhi panggilan seorang pemikir. bukan bertahan diatas panji panji pergerakkan poltik praktis. kita harus mempublikasikan keberanian berbicara, kita perlu konsepsi dewasa ini, kita harus bisa menerima kritikan, segala usaha yang bisa dilakukan harus di kerahkan untuk bisa belajar dan memahami masalah masalah mendasar pada negeri ini, dalam skala kecil untuk miniature negeri, ya kampus ini. masalah ketidak mengertian ini adalah masalah semua kaum intelegensia, baik dia adalah seorang intelegensia sosialis, religious, nasionalis atau komusnis sekalipun. sejarah dunia adalah sejarah perlawanan dan pertentanggan, apakah tanpa pertentangan sejarah tidak akan ada? apa tanpa konflik tanpa kesedihan sejarah tidak akan lahir? seolah olah apabila kita membagi sejarah, maka yang kita jumpai hanyalah pengkhianatan, seolah olah dalam ruang dan waktu kita hidup diatasnya, betapa tragisnya. “Hidup adalah penderitaan” kata budha, dan manusia tidak bisa bebas daripadanya. saya hanya merasa kita butuh melakukan sesuatu, keadaan ini sudah semakin kacau, psikologi bisa rusak. Dan yang penting saya tidak punya kepentingan dan keberpihakkan politik, kita butuh manifesto politik gerakan pembaharuan, setelah apa yang di teriak teriak an tercapai, kenyataan menunjukan bahwa kita masih jauh dari cita cita bersama, dictator perseorangan dan golongan berkuasa merupakan bahaya di ambang pintu, tetapi sudah menjadi sebuah kenyataan yang di pertontonkan, jelas sekali bagi kita jika kata kata “musyawarah” di pakai hanya sebagai topeng untuk bermain dan merangcang kebohongan demi kelompok kelompok tertentu, bukan murni untuk kemajuan fakultas. Dan itu melecehkan azaz musyawarah itu sendiri, saya hanya ingin tekankan kalo tidak ada HMI, PMMI,KAMMI, atau apapun dalam senat ini! tidak ada golongan apapun, individu individu yang terpilih bukanlah wakil dari ormas ormas, melainkan individu individu yang melahirkan pencerahan dan kemajuan fakultas menjadi lebih baik lagi kedepannya, bisa bersaing dengan fakultas psikologi lain yang ada di di Indonesia. harusnya kita sekalian malu atas semua ini ! sederhananya saya hanya ingin perubahan !
Kembalikan semua kepada cita cita semula, untuk apa senat hadir? semata mata untuk kemajuan psikologi, tinggalkan semua panji2, mari kita bersatu di bawah bendera KABEMAPSI. ini bukan sekedar masalah persaingan, loby, konspirasi dan menang ! ini masalah kesadaran, kesadaran akan terciptanya senat yang kuat, transparan dan bersih. itu kan yang kita harapkan?
Saya tidak anti terhadap organisasi2 mahasiswa, bagus jika itu ada, yang saya ingin tekankan adalah bagaimana sorang kader yang baik itu bisa memisahkan antara kepentingan fakultas dengan kepentingan golongan. hanya itu.kita boleh berteriak atas nama golongan, tapi saat kita bicara psikologi kita satukan lidah, satukan suara, satukan pemikiran, untuk satu kebaikan. ini mula kita belajar mengelola negeri ini ,dalam skala kecil saja sudah begini, bagaimana nantinya jika estafet kepemimpinan Negara ini di berikan pada tangan kita kita semua? jawabanya ya lihat saja kenyataan hari ini, kita tidak bisa maju bukan karena kita bodoh, bukan kita tidak punya potensi, tapi hanya kita tidak bisa adil terhadap diri sendiri tidak bisa membedakan mana kepentingan pribadi, golongan dan kepentingan bersama.
jika ada yang merasa tidak nyaman dengan tulisan ini ,silahkan. saya tidak melarang, toh kita tercipta memang berbeda dan perbedaan adalah anugerah memperkaya rasa, tapi saat kita bicara tentang psikologi saya yakin anda pun dan kita semua satu dalam suara ! saya berharap untuk kepada siapapun nantinya tampuk kepemimpinan senat ini di sandang, saya berharap banyak agar senat kembali ke tujuan awal dan membuat program yang benar benar full Psikologi. tunjukan kalo kita itu “agent of change”BUKAN AGENT OF CHENGENG !
salam ungu, salam psikologi :D

                                                         oleh : Akhsanov



Tidak ada komentar:

Posting Komentar