Seperti kabut yang
menemani siang ini.
Menyesakan nafas,
lebih perih dari bau belerang yang masuk ke hidung.
Kalau kita
mencoba melihat arah mundur, yang kita temui hanya jejak kaki yang menggigil kedinginan.
Aku hanya tidak
ingin salah, aku coba untuk mengeja suasana dari awal.
Dari titik nol,
titik kebutaan yang kita sama sama tidak tahu.
Sayang,
dengarkan.
Fujiayama mungkin
lebih indah, tapi papandayan lebih bersinar karena aku menantikan cahayamu dari
timur.
Mengintip sunrise
di padang edelweis, seperti ceritaku dulu.
Lama aku terdiam,
inilah negeri di atas awan, seperti lagu dimana kejujuran adalah istananya.
Aku akan kembali
lebih lama lagi, lebih jauh lagi.
Lebih tinggi
sampai ke perut bumi.
Sampai pada
kebutaan yang kita sama sama tidak tahu.
Puncak
Gn.Papandayan
05-Mei-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar