Sabtu, 31 Agustus 2013

Bandung malam ini.

pemaknaan terhadap satu keputusan adalah cara kita memahami pilihan.
memahami dengan tahu dan mengerti, setara dengan kekuatan yang melekat menerangi nurani, bahwa keadaaan baik tidak semestinya berada di atas kehinaan pikiran. karena itu hanya tuntutan untuk menjadi naik keatas hendonis dunia.
tetapi semua nya bisa saja bermakna lain jika definisi dunia menjadi berubah untuk satu kongkret operasional yang lainnya.

oh, betapa susahnya kita memahi kata kata yang sebenarnya tanpa makna yang lebih indah daripada kesetiaan seperti apa yang di pertontonkan oleh rahmayana dalam kisah cintanya yang tulus abadi.
atau sebenarnya tentang apa dunia ini? kebahagiaan atau penyesalan di akhir semua upaya yang pernah terabaikan untuk kita saja?
bukan juga? lalu apa lagi yang harus kita bahas mengenai dunia? ohh.. malaikat bersuling kerangka, jemputlah aku dengan senyuman yang bengis ... 

jika begitu mari.. marilah senantiasa kita berlumur doa yang lusa nanti bisa mengubah keadaan yang tidak semestinya. 
menjadi lebih berharga bila semua keadaan bisa menuangkan semua perasaan yang tertahan hingga ke ubun2 yang tak lagi lunak seperti bayi yang baru paindai bersiul. 
bersiul mendendangkan kedatagan zeus dari dasar lautan membawa tongkat berlambangkan petir seperti kata hercules yang separuh manusia dewa. 
tapi dendangan bisa saja berkisar pada nyanyian nyanyian rindu akan Tuhan yang bersembunyi di dalam hati, meniadakannya itu lebih tidak mulia daripada hedonis tadi. 

nanti saja ketika kita mulai menikmati hidup lebih lama lagi di keabadian,