Sabtu, 30 November 2013

One Sweet Day



                                                                                                                       
                                                                                                                                                                                       teruntuk : Isdiala Kamila



Senandung sedu tentang cinta kau mainkan, beralun sepi berteman hati.
Sampai langit jingga berubah kelam, menyapa malam yg sesak kehilangan cahaya.
Saat raja siang menenggelamkan diri, aku datang membawa surga.
angan ku bertepi disini, aku seperti berada di negeri ilusi.
dengan gelap yang berdindingkan kedinginan.
Aku mencari mu di sudut sepi, kebutaan tanpa lentera, menyikap sebaris tabir gelap kehidupan.
Kita berbisik dengan malaikat, mendengarkan satu persatu kata yang berselang nafas panjang dan kegugupan.
Dengarkan sayangku, dengarkan irama nafasku.
Kota ini semakin terang bercahaya, lebih terik dari biasanya. sinar silau ujung matamu.
Aku manusia yang bertanya pada hujan, bagaimana menghapus rintik di sudut mata seorang hawa.
Karena aku tak kenal air mata.
Aku manusia yang bertanya pada gemuruh, bagaimana berbisik lembut pada seorang wanita.
Karena aku buta kata kata.
Aku  manusia yang bertanya pada riak, bagaimana menjadi setia pada samudera.
Karena aku tak mudah terbiasa.
Tapi aku putra mahadewa yang lahir dari kedamaian.
Aku menunduk … terteguk ….
Sosok mu menjelma menjadi sajak sajak mula  , menjadi marka pembatas ke liar an.
menembus mata ujung pena, tertata bersama tinta ….

“Aku manusia liar yang takhluk tunduk sebab kelembutan nuranimu”

Lovember ...