Selasa, 21 Januari 2014

cerita tanpa nama

satu orang datang pada matahari ia meminta sang surya tidak usah pergi setiap jarum jam nya menunjuk senja, menuju maghrib ia menangis, karena ia takut malam nya tanpa cahaya, di kepalkan tangannya duduk ia sendiri di tepian danau yang sedikit beriak menggelombang.. meniupkan dinginnya angin malam yang membuat ngilu matanya ... tapi, saat ia menengadah ke langit, ia sadar ... mulai sadar ... intuisi nya salah. ternyata ada bulan sabit yang melengkung membentuk senyuman seperti pangeran malam berkuda, ksatria kegelapan yang berwujud malam... ia mulai menghapus airmata yang sejak tadi berlinang di sudut pelipis ... ia tersenyum dengan nyanyian kebahagiaan, tepat diatas nya ada dua benda bercahaya yang juga sama kilaunya. bukan ufo, tapi venus si bintang senja dan satu lagi tanpa nama, tapi ia bilang ibunya sering bercerita tentang bintang senja, namanya kejora .... sama saja nak.. sama saja ... itu satu wujud yang sama ...

"rasakan nadimu... detaknya, denyutnya ... penjamkan matamu, gelapnya, kelamnya, heningnya ... rasakan aku, pahitnya manisnya ... "